Alat Kontrasepsi dan Jenisnya

Kini saatnya Anda mengenal apa itu alat kontrasepsi. Jenis-jenis alat kontrasepsi dan fungsi alat kontrasepsi. Pengetahuan ini sangat penting, sehingga dirasa perlu untuk dibagikan. Sehingga para ibu dan suami bisa memahami pantingnya alat kontrasepsi dan dimana saja tempat untuk mendapatkannya. Informasi ini diambil dari 2 situs terbesar tentang kesehatan yaitu alodokter dan halodoc

Alat kontrasepsi umumnya digunakan untuk pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak memungkinkan, misalnya saat kondisi tubuh wanita tidak memungkinkan untuk hamil. Secara umum, kehamilan bisa terjadi saat ada pertemuan antara sperma dari pria dengan sel telur yang ada di rahim wanita. Alat kontrasepsi digunakan untuk mencegah hal tersebut. 

Penggunaan alat ini juga bertujuan untuk menghentikan produksi sel telur serta menghentikan penggabungan sel sperma dan sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Selain itu, ada juga jenis alat kontrasepsi yang juga bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit seksual, contohnya kondom.

Secara umum, alat ini digunakan untuk mencegah kehamilan atau mencegah penularan penyakit seksual. Alat ini digunakan sebelum hubungan intim dengan pasangan. Ada beragam jenis alat kontrasepsi yang tersedia, sehingga cara penggunaannya pun akan berbeda-beda pula. Selain cara penggunaan yang berbeda, jenis alat ini juga umumnya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.



sumber : https://meramuda.com/beauty-health/7-pilihan-alat-kontrasepsi-wanita/

Jenis Alat Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Untuk mencegah kehamilan, tidak sedikit pasangan yang lebih mengandalkan penggunaan alat kontrasepsi. Berbagai jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan meliputi:

1. Pil KB

Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat kontrasepsi ini mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang harus dikonsumsi dalam satu siklus atau secara berkelanjutan.

Kelebihan:

  • Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8%
  • Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB yang dapat menghentikan haid

Kekurangan:

  • Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual
  • Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan darah, keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras
  • Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta tekanan darah tinggi

2. Kondom pria

Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah kehamilan. Kondom biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara menghalangi sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur.

Kelebihan:

  • Harga terjangkau
  • Praktis dan mudah digunakan
  • Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
  • Mudah diperoleh di toko atau apotek

Kekurangan:

  • Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang tepat
  • Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi

3. Suntik KB

Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan mampu menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode penggunaannya, ada dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.

Kelebihan:

  • Lebih efektif dan praktis dari pil KB
  • Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1% jika digunakan dengan benar

Kekurangan:

  • Harga relatif mahal
  • Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap bulannya
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
  • Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak darah
  • Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki riwayat penyakit migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung

4. Implan

KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan berbentuk seperti batang korek api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon progestin secara perlahan yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun.

Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya lengan bagian atas.

Kelebihan:

  • Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%
  • Tahan lama hingga 3 tahun

Kekurangan:

  • Biaya relatif mahal
  • Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
  • Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

5. IUD

Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk menyerupai huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD atau KB spiral dapat mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur.

Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan dapat bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang perlu diganti setiap 5 tahun sekali.

Kelebihan:

  • Tidak memerlukan perawatan yang rumit
  • Tahan lama

Kekurangan:

  • IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancar
  • Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya
  • Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan pertama pemakaian
  • Biaya mahal

6. Kondom wanita

Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina. Terdapat cincin plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah disesuaikan. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria.

Kelebihan:

  • Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual
  • Menjaga suhu tubuh lebih baik daripada kondom pria

Kekurangan:

  • Kurang efektif daripada kondom pria
  • Muncul bunyi yang mengganggu saat digunakan
  • Hanya sekali pakai
  • Tingkat kegagalan mencapai 21%

7. Spermisida

Spermisida adalah produk kontrasepsi yang digunakan di dalam vagina sebelum berhubungan seksual. Produk ini berbentuk jeli, krim, membran, atau busa yang mengandung bahan kimia untuk membunuh sperma.

Kelebihan:

  • Harga terjangkau
  • Mudah digunakan

Kekurangan:

  • Beberapa jenis spermisida perlu diaplikasikan 30 menit sebelum berhubungan seksual
  • Risiko terjadi iritasi pada organ intim bila terlalu sering digunakan
  • Penggunaannya perlu disertai dengan alat kontrasepsi lain, misalnya kondom
  • Tingkat kegagalan mencapai 29%

8. Diafragma

Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk kubah. Alat kontrasepsi ini ditempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual dan umumnya digunakan bersama dengan spermisida.

Kelebihan: harganya terjangkau

Kekurangan:

  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
  • Tingkat kegagalan mencapai 16%, terutama jika tidak dikenakan dengan tepat
  • Pemasangan harus dilakukan dokter
  • Harus dilepas saat haid

9. Cervical cap

Cervical cap berbentuk seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Alat kontrasepsi ini umumnya digunakan bersama dengan spermisida dan berfungsi untuk menutup jalan sperma masuk ke rahim.

Kelebihan:

  • Harga terjangkau
  • Bisa digunakan hingga 2 kali

Kekurangan:

  • Tingkat kegagalan mencapai 30% pada wanita yang sudah memiliki anak dan 15% bagi yang belum memiliki anak
  • Pemasangan perlu dilakukan oleh dokter
  • Harus dilepas saat haid
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

10. Koyo ortho evra

Koyo ortho evra digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan diganti setiap seminggu sekali selama 3 minggu. Cara kerja koyo ini adalah dengan melepaskan hormon yang sama efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB.

Kelebihan:

  • Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil
  • Haid menjadi lebih lancar dan mengurangi kram saat haid

Kekurangan:

  • Harga relatif mahal
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
  • Bisa menyebabkan efek samping yang serupa dengan efek samping pil KB

11. Cincin vagina

Cincin vagina atau NuvaRing merupakan cincin plastik yang ditempatkan di dalam vagina. NuvaRing bekerja dengan cara melepaskan hormon yang sama seperti pil KB.

Kelebihan:

  • Hanya perlu diganti sebulan sekali
  • Siklus menstruasi menjadi lebih lancar

Kekurangan:

  • Harga relatif mahal
  • Dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang mirip pil KB dan koyo
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

12. KB permanen

Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak ingin memiliki anak kembali, KB permanen atau KB steril bisa menjadi pilihan. Metode kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang tinggi atau hampir 100% efektif untuk mencegah kehamilan.

Jenis KB permanen untuk masing-masing orang berbeda, tergantung jenis kelaminnya. Pada pria, KB permanen dilakukan dengan vasektomi, sedangkan pada wanita bisa dengan tubektomi atau proses pengikatan tuba falopi.


Source referensi : 

https://www.alodokter.com/memilih-alat-kontrasepsi

https://www.halodoc.com/kesehatan/alat-kontrasepsi