Sekedar share semoga artikel ini bermanfaat. Pada anak-anak, gejala diare biasanya akan hilang dalam waktu lima
hingga tujuh hari atau di bawah dua minggu. Sedangkan pada orang dewasa,
diare biasanya sembuh dalam dua hingga empat hari. Sistem kekebalan
tubuh manusialah yang akan melawan infeksi penyebab diare secara alami.
Walau demikian, diare bisa berlangsung lebih lama tergantung
penyebabnya. Misalnya:
- Diare yang disebabkan oleh bakteri campylobacter dan salmonella biasa berlangsung selama 2-7 hari
- Diare yang disebabkan norovirus biasa berlangsung sekitar 2 hari
- Diare yang disebabkan rotavirus biasa berlangsung 3-8 hari
- Diare yang disebabkan giardasis biasa berlangsung beberapa minggu
Meski
diare bisa sembuh dengan sendirinya, Anda dapat meringankan gejalanya
dengan mengikuti beberapa saran. Saran ini juga berlaku bagi penderita
diare yang sedang hamil atau menyusui.
Meningkatkan konsumsi cairan
Mengganti
kehilangan cairan dan elektrolit/ion adalah salah satu kunci penting
dalam penanganan diare. Hal ini diperlukan untuk menghindari maupun
menangani dehidrasi.
Anda atau anak Anda disarankan untuk minum beberapa teguk cairan
sesering mungkin meski mengalami gejala muntah. Sedikit cairan lebih
baik daripada tidak sama sekali. Hindarilah jus buah dan minuman bersoda
karena dapat memperparah kondisi diare, terutama pada anak.
Jika anak Anda menunjukkan tanda dehidrasi
seperti jarang buang air kecil, kulit pucat atau berbintik, kondisi
tubuh yang menurun drastis, kaki dan tangan yang terasa dingin, serta
rewel dan lekas mengantuk, Anda disarankan untuk segera mengunjungi
dokter.
Faktor-faktor di bawah ini membuat seorang anak lebih berisiko mengalami dehidrasi:
- Mengalami lebih dari enam kali diare dalam satu hari
- Muntah lebih dari dua kali dalam sehari
- Berhenti menyusu secara tiba-tiba
- Berumur kurang dari satu tahun, terutama jika berumurdi bawah enam bulan
- Berumur kurang dari dua tahun dengan berat badan di bawah rata-rata saat lahir
Tetap
berikan bayi Anda susu atau makan secara normal meski mereka mengalami
diare. Ketika menyusui, tingkatkan asupan cairan untuk tubuh Anda agar
persediaan ASI selalu terjaga.
Pemberian cairan oralit bisa
diberikan pada bayi jika mereka mengalami dehidrasi. Namun ada baiknya
Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum memberikan cairan
tersebut.
Mengatasi diare dengan cairan oralit
Bagi
mereka yang rentan dehidrasi, biasanya dokter akan menyarankan
penggunaan oralit. Penderita diare yang disarankan minum oralit adalah
mereka yang memiliki masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung, yang lemah, dan yang berusia enam puluh tahun atau lebih.
Oralit
terdiri dari campuran air dengan gula dan garam. Cairan ini berfungsi
untuk menggantikan karbohidrat, elektrolit/ion, dan mineral penting
lainnya yang hilang dalam tubuh agar tidak terjadi dehidrasi. Oralit
bisa dibeli di apotik-apotik tanpa menggunakan resep.
Jika anak Anda mengalami diare dan memiliki risiko dehidrasi,
biasanya dokter akan menyarankan Anda memberi mereka oralit. Anda bisa
melihat petunjuk atau takaran pemberian oralit yang tertera pada
kemasannya. Takaran yang diberikan biasanya tergantung pada ukuran dan
berat badan anak. Namun rekomendasi umum untuk pemberian oralit pada
anak adalah satu sachet untuk setiap kali setelah ke toilet.
Perhatikan
bahwa oralit sendiri tidak bisa menyembuhkan diare atau menanggulangi
penyebabnya tetapi hanya berguna untuk mencegah dan memulihkan dehidrasi.
Makanan saat mengalami diare
Jika
mengalami diare, pastikan Anda makan makanan padat setelah mampu untuk
makan. Hal tersebut juga disarankan oleh para pakar kesehatan. Sebaiknya
porsi makan Anda jangan terlalu besar dan hindari makanan yang terlalu
berat, pedas, serta berlemak.
Jangan berikan makanan padat pada
anak Anda jika mereka mengalami dehidrasi. Berikan mereka cukup cairan
dan pastikan tanda-tanda dehdrasi berhenti. Setelah itu baru Anda bisa
memberi mereka makan seperti biasanya. Jika anak Anda menolak untuk
makan, berikan terus cairan sampai selera makan mereka kembali.
Mengatasi diare dengan obat-obatan
Obat-obatan anti diare untuk mengurangi gejala dan mempersingkat diare
Ada
beberapa jenis obat anti diare, dan umumnya obat anti diare mampu
mengurangi gejala, serta mempersingkat lamanya diare sebanyak satu
hari. Obat anti diare yang paling sering digunakan adalah
loperamide. Obat ini terbukti efektif dan memilki efek samping yang sedikit.
Loperamide mampu menjadikan kotoran Anda lebih padat dan mengurangi frekuensi buang air besar Anda.
Selain loperamide, obat yang sama efektifnya adalah racecadotril.
Obat ini mampu mengurangi jumlah cairan yang dihasilkan oleh usus
kecil. Umumnya obat anti diare dilarang untuk diberikan pada anak-anak.
Namun racecadotril bisa diberikan pada anak usia di atas 3 tahun dengan dicampur oralit dan dengan dosis yang tepat.
Sejumlah
obat anti diare bisa dibeli di apotik tanpa menggunakan resep dari
dokter. Anda disarankan untuk membaca petunjuk pada kemasan agar tahu
takaran dosis yang tepat dan tahu apakah obat tersebut cocok untuk Anda.
Obat anti diare sebetulnya tidak diperlukan, kecuali Anda terdesak
dengan aktivitas penting.
Jangan minum obat anti diare jika Anda sedang mengalami
demam tinggi atau terdapat darah dan nanah pada tinja Anda. Segera periksakan diri ke dokter.
Obat-obatan pereda rasa sakit
Meski obat pereda rasa sakit tidak akan mengobati diare, namun Anda boleh minum paracetamol atau ibuprofen jika diare Anda disertai sakit kepala dan demam. Penggunaan ibuprofen dilarang bagi penderita asma dan bagi mereka yang memiliki penyakit lever atau ginjal. Anak-anak boleh mengkonsumsi parasetamol atau ibuprofen
jika diperlukan. Untuk mengetahui apakah obat tersebut cocok untuk anak
Anda, periksalah petunjuk pemakaian obat pada kemasannya. Aspirin tidak
cocok untuk diberikan pada anak-anak di bawah 16 tahun.
Penggunaan antibiotik untuk diare
Antibiotik
biasanya dianjurkan jika penyebab diare telah diketahui sebagai bakteri
atau jika gejala diare yang terjadi sangat parah. Penderita diare
disarankan untuk tidak mengkonsumsi antibiotik jika penyebabnya tidak
diketahui pasti. Selain karena antibiotik bisa menimbulkan efek samping
buruk, antibiotik juga tidak berpengaruh jika diarenya disebabkan oleh
virus. Jika terlalu sering digunakan untuk penyakit yang ringan, efek
positif antibiotik akan berkurang ketika nantinya digunakan untuk
mengobati kondisi yang lebih serius. Antibiotik juga disarankan bagi
mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah dan rentan terhadap
infeksi.
Penanganan oleh rumah sakit
Jika Anda atau anak Anda mengalami dehidrasi serius akibat diare, perawatan di rumah sakit akan dibutuhkan.
source : http://www.alodokter.com/diare/pengobatan